Kisah Pilu rahmat , Remaja Kuli Pasir Berjuang yang di bantu oleh MIMISLOT
"(Saya) coba kuat-kuatin saja karena lihat adik-adik, gak tega lihatnya, gak ingin adik (hidup) begitu," ujar rahmat menahan tangis. Tak ingin ketiga adiknya bernasib sama sepertinya, tahmat bekerja keras dengan sungguh-sungguh untuk membiayai sekolah ketiga adik, meskipun upah Rp 30 ribu per satu kali mengeruk tanah tidak cukup untuk biaya seko